Cirebon adalah salah satu kota
yang berada di wilayah Jawa Barat, kota pesisir ini juga sering disebut sebagai
kota udang. Bukan karna selalu tercium bau amis hewan laut tersebut, tetapi
karna kota ini menjadi salah satu penghasil terasi di Jawa Barat. Banyak sekali
sungai yang melewati wilayah kota Cirebon, yaitu sungai
Kalibaru, sungai Cipager, dan sungai Sape. Dari keempat sungai yang telah
disebutkan sebelumnya, sungai yang memiliki jarak tempuh paling dekat (sekitar
100 m ) dari rumah saya adalah sungai Sape.
 |
Kepiting dari sungai Sape |
.jpg) |
Ikan boncel dari sungai Sape |
 |
Ikan sepat yang adik saya dapatkan setelah banjir |
 |
Sungai Sape tahun 2010 |
Dulu.. Menurut
bapak saya, pada tahun 80-an
"sungai ini masih jernih airnya, sering digunakan
untuk MCK, memandikan ternak, dan memancing. Belum juga di bangun tanggul
karena pada masa ini jarang sekali terjadi banjir. Banyak sekali hewan air yang
hidup disungai ini, seperti ikan betik, ikan sepat, ikan boncel, kura- kura
sawah, capung, ular, tikus, belut, bahkan biawak masih sering ditemukan
disekitar sungai (saya ingat, waktu itu bapak bercerita sangat antusias).
Aliran sungai juga tidak terlalu deras sehingga anak- anak dapat bermain air
dan berenang. Dulu sungai ini adalah sumber makanan,
karena setiap pulang sekolah selalu mencari belut untuk lauk makan, tetapi
sekarang jangankan mendapatkan belut, untuk mendapatkan ikan boncel saja
susahnya minta ampun. Dulu, sungai ini tidak terlalu dalam atau ‘cetek’ kira-
kira 1 meter, hanya saja saat hujan deras menjadi lebih dari 1 meter dalamnya”.
Sungai Sape atau yang sering
dikenal dengan kali Sape oleh masyarakat sekitar ini merupakan anak dari sungai
Ciliwung. Sungai Sape adalah ‘first order’ atau
urutan cabang anak sungai yang paling dekat dengan laut dan tidak memiliki
cabang lagi. Sungai Sape ini bermuara ke laut utara Jawa. Pada bulan Mei 2010,
pengamatan dan pengambilan air sampel dari sungai Sape saat di hitung pHnya menggunakan
indikator pH Metyl Oren (>4,4) dan Metyl merah (>6,2) menunjukkan trayek
pH antara 6,2 sampai 8,0. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi air sungai adalah
asam (Indikator pH merupakan zat bisa suatu asam atau
basa lemah, yang akan berubah warna jika pH berubah pada kisaran tertentu ). Saya
belum pernah mengukur panjang dari sungai Sape, tapi sepengetahuan saya, sungai
ini membentang dari Pecilon (salah satu nama pemukiman) sampai Pilang Raya (nama
pemukiman juga). Hmm.. jadi kira- kira panjangnya ratusan meter. Lebar sungai
ini rata- rata 4 meter (tahun 2009). Mungkin tahun- tahun sebelumnya sungai ini
memiliki lebar yang lebih dari itu.
Kini.. Lebar sungai Sape berkurang karena pada musim
hujan sering terjadi kelongsoran tanah di tanggul, akibat dari hujan antara
lain adalah banjir (pada tahun 2008 terjadi banjir sampai setinggi lutut dan
pada awal tahun 2011 kemarin Cirebon dilanda banjir sampai 1 meter dalamnya à di salah satu
perumahan), pendangkalan sungai karena tanah longsor mengendap. Terjadinya banjir
yang membuat repot pada tahun 2011 kemarin mungkin dikarenakan pembangunan
gedung bertingkat yang tidak di sertai dengan vegetasi dan penataan saluran air
yang benar. Seringkali saya melihat di mall dan hotel, ada saluran air bohongan
yang ternyata memiliki ujung yang buntu (harusnya di alirkan ke sungai atau
parit).
“Sekarang tidak bisa melihat
anak- anak berenang dan bermain di sekitar sungai karena telah dibuat tanggul
disepanjang sungai (tingginya 1,5 meter). Hasil pancingan juga tidak sebanyak
dulu, kalau mau dapet banyak ya harus menunggu berjam- jam. Susah untuk
mendapat belut, kura- kura, ikan, meskipun pada tanah disekitar sungai terdapat
banyak cacing. Sampah rumah tangga juga banyak yang di buang di sekitar sungai,
paddahal di salah satu tanggul disediakan tempat pembuangan sampah”
 |
Tanggul (pada gambar di sisi kanan) |
 |
Adik saya dan teman- temannya duduk di atas beton di atas sungai |
 |
Pohon pisang yang ditanam di tanggul |
 |
Tanggul dan rumah dis eberang sungai |
Tanah dibalik tanggul, oleh
penduduk ditanami pohon- pohonan seperti jati, petai cina, manding, talas, pisang,
dll. Ada juga tumbuhan yang tumbuh sendiri seperti kersen, rumput liar, dll. Ada
beberapa penduduk yang masih memanfaatkan air sungai ini untuk buang air besar. Khususnya penduduk
marginal yang tinggal dekat pembuangan sampah. Miris sekali kan.. padahal air
sungai Sape sudah makin keruh dan bau. Di sungai Sape banyak sekali tumbuhan
eceng gondok, saking banyaknya, ada penduduk sekitar yang memanfaatkannya untuk
membuat kerajinan tangan. Pertumbuhan eceng gondok yang tinggi disebabkan
karena cemaran bahan organik di sungai Sape yang berasal dari limbah rumah
tangga, seperti sisa sayur, detergen juga dapat membuat tanaman air ini tumbuh
subur. Landainya tanah di balik pinggiran
sungai ini, sering dimanfaatkan oleh penggembala kambing untuk
menggembalakan ternaknya, karena disini banyak sekali rumput untuk pakan
ternak.
 |
Tempat pembuangan sampah (bagian kiri gambar), jembatan beton, jembatan kendaraan yang berada di atas sungai |
 |
Bagian permukaan sungai yang masih terlihat airnya |
 |
Eceng gondok hampir menutup seluruh permukaan sungai Sape |
 |
Eceng gondok yang di jemur penduduk |
 |
Sungai 'eceng gondok' |
Sampai saat ini sungai Sape masih
berperan sebagai saluran pembuangan menuju laut, tetapi melihat kondisinya
sekarang, sungguh memprihatinkan. Sungai yang dulu ‘baik’ kini sedang meradang
sakit akibat ulah manusia. Mungkin untuk 20 tahun mendatang, jika pemerintah
daerah kotaku tercinta belum turun tangan untuk mengeruk tanah dan membetulkan
tanggul yang rusak, sungai ini hanya tinggal nama. Mungkin juga akan menjadi ‘lembah’
yang subur karena tempat ini dulunya adalah sungai dengan bermacam makhluk yang
bergantung padanya.
 |
Laut Jawa sebagai muara sungai | | | |
|
|
|
Sudah lama saya tidak mendengar lagi kabar tentang sungai Sape.. "Bagaimana kabar sungaimu..??"
Sumber data : http://yveechi.blogspot.com/2012/04/indikator-asam-basa-ph.html, http://en.wikipedia.org/wiki/Cirebon, http://kepalabatu.finddiscussion.com/t26-sungai, wawancara bapak, dan dokumen pribadi.
Fotografer : adik tercinta dan saya sendiri.
1 comment:
semoga bermanfaat.. ^^
Post a Comment