Kadang saya merasa jenuh dan geram kalau sedang menunggu lampu merah berubah menjadi hijau. Merasa kurang sabar, apalagi jika sedang terburu - buru.
Iklan yang saya lihat di salah satu stasiun televisi membuat saya merasa iba, sedikit terharu juga. Membuat saya berpikir akhirnya ada iklan berkualitas seperti itu. Memang banyak sekali iklan di televisi, namun hanya sedikit yang berkualitas. Iklan ini berbicara tentang perubahan, katanya 'revolusi mental'. Revolusi memiliki arti perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang (menurut kamus besar Bahasa Indonesia). Bidang yang ingin diubah dalam hal ini adalah hal mendasar yaitu batin dan watak manusia yang sering kita sebut 'mental'. Menurut saya, batin berkaitan dengan pikiran, dan hati kita. Sedangkan watak adalah sifat kita yang dibentuk dari kebiasaan yang sering kita lakukan, dari pembelajaran terhadap lingkungan sekitar. Apakah mental kita bisa berubah? menurut saya bisa, meskipun lambat. Namun ada harapan dari kata bisa yang dapat diperjuangkan. Saya akan menceritakan iklan tersebut, mungkin terkesan hiperbolis karena saya bumbui dengan kata kata galau semi puitis tapi monggo dicoba dibaca siik.. hehe..
Iklan dimulai dengan berlatar tempat sebuah jalan yang berbatu, hanya dapat dilalui sebuah mobil. Sebuah jalan satu lajur. Terdengar deru suara mesin kendaran, klakson, dan suara manusia. Debu yang beterbangan memperlihatkan polusi yang terjadi bukan hanya suara tapi juga udara. Ada beberapa kendaraan beroda dua, dan beroda empat. Sebuah kendaraan beroda empat berhenti. Membuat kendaraan di belakangnya juga terhenti perjalanannya. Seorang bapak tua si sopir kendaraan roda empat itu terlihat semakin gelisah dan tidak nyaman dengan situasi tersebut. Suara - suara kendaraan, dan manusia seolah semakin menggertak menginginkan bapak tua dan kendaraannya segera bergerak. Namun tidak bisa. Mesin kendaraan beroda empat itu mogok, rusak. Kasihan, keringat terlihat menetes dari kepalanya membasahi leher. Meski ingin sekali berlalu dari jalanan itu, namun tidak bisa. Tubuhnya terlalu renta untuk menggerakkan kendaraan beroda empatnya. Ingin meminta tolong bahkan tidak sempat, suaranya lebih pelan dari deru kendaraan, lebih lembut dari gertakan suara manusia yang lain. Tiba - tiba seorang pemuda mendekati bapak tua itu, kemudian sebentar berbicara pada bapak tua itu dan langsung berlalu menuju bagian belakang kendaran beroda empat si bapak tua. Bapak tua siaga pada kursinya. Pemuda itu mendorong kendaraan mogok si bapak tua. Tindakan si pemuda menimbulkan rasa bela, rasa ingin membantu yang mulai membatu dalam diri pengendara lain yang tadinya hanya menggertak turut kembali timbul. Mereka turun dari kendaraannya, berjalan bersama menuju si pemuda, memberikan pertolongan pada bapak tua. Pada akhirnya kendaraan beroda empat itu dapat bergerak menepi. Membuat kendaraan lain dapat melaju kembali. Bapak tua itu turun dari kendaraannya, tersenyum pada si pemuda dan pengerndara lain.
Akhir yang indah bukan? Sangat menginspirasi. Nilai yang dapat saya petik : kebaikan itu dapat menular. Jangan takut menjadi berbeda jika itu adalah demi kebenaran. Menurut saya, hal benar dan baik itu bukan hanya yang dikotakkan oleh aturan yang menjaga, tapi juga yang dapat membuat orang lain bahagia. Menjadi berkat bagi sesama. Ayo berubah.. :) Buang pikiran tidak perlu secepatnya namun pasti. Tapi simpan selalu pemikiran untuk berusaha selalu berubah agar dapat menjadi pasti untuk secepatnya. Tentunya perubahan yang baik !
Selain iklan ini, saya juga suka sekali iklan yang ada seorang anak yang berniat melindungi ibunya dari seekor hewan. Cerdas.
Unique, Interesting, and Authentic writing. Selamat datang di blog saya. Blog ini berisi cerita pengalaman pribadi, tutorial mudah membuat sesuatu (DIY), ide - ide unik, dan ulasan tentang hal sederhana yang menarik. Semoga dapat menginspirasi :)
cursor
]]>
Friday, December 25, 2015
Jangan Konyol : Bangkai Tikus dijalan
Mungkin pikiran ini sedikit 'liar' sangat mengganggu pikiran, tidak realistik, tidak humanis, bisa jadi teguran. Tapi saya yakin kamu yang membaca mungkin pernah memikirkan ini. Boleh loh yang jago gambar atau kreatif menuangkan, me-remake ide ini dalam bentuk lain (video, lagu, gambar, dll)
Saya akan menceritakan pikiran ini dalam 3 kalimat :
Sering melihat bangkai tikus dan hewan kecil lain dibuang ditengah jalan? Tak lama menjadi kering dan gepeng, tak sempat bau bahkan lalat tak berani bersarang. Bagaimana kalau itu adalah hewan besar? kerbau atau onta, kalau manusia??
Hmm.. oke itu pikiran. hii.. memang banyak yang dipikirkan tapi sedikit yang dpat di realisasikan. Karena apa? Karena hidup di bumi ini harus tau aturan dan norma. Dimana bumi di pijak disitu langit di junjung. Beradaptasilah. Jangan pernah mengisolasi diri dengan merasa diri terisolir. Terbukalah karena kau tak tahu dunia tidak hanya ada dalam satu gang disekitar rumahmu saja. Berpikirlah positif, tanpa batas karena semesta itu luas kawan. Berpikirlah terbalik juga, mungkin saja kedua pemikiran seperti itu dapt membuat kita terhindar dari orang - orang berpikiran negatif yang terbalik. Ingat ada positif pasti ada yang negatif, ada minus ada juga plus.. Semua makhluk hidup tidak sempurna kawan, kita hanya perlu bersahabat dan berdampingan dengan yang lain. Saling menjaga..
Beneran deh saat saya memikirkan hal itu, saya merasa 'ngeri'. hii..
Saya akan menceritakan pikiran ini dalam 3 kalimat :
Sering melihat bangkai tikus dan hewan kecil lain dibuang ditengah jalan? Tak lama menjadi kering dan gepeng, tak sempat bau bahkan lalat tak berani bersarang. Bagaimana kalau itu adalah hewan besar? kerbau atau onta, kalau manusia??
Hmm.. oke itu pikiran. hii.. memang banyak yang dipikirkan tapi sedikit yang dpat di realisasikan. Karena apa? Karena hidup di bumi ini harus tau aturan dan norma. Dimana bumi di pijak disitu langit di junjung. Beradaptasilah. Jangan pernah mengisolasi diri dengan merasa diri terisolir. Terbukalah karena kau tak tahu dunia tidak hanya ada dalam satu gang disekitar rumahmu saja. Berpikirlah positif, tanpa batas karena semesta itu luas kawan. Berpikirlah terbalik juga, mungkin saja kedua pemikiran seperti itu dapt membuat kita terhindar dari orang - orang berpikiran negatif yang terbalik. Ingat ada positif pasti ada yang negatif, ada minus ada juga plus.. Semua makhluk hidup tidak sempurna kawan, kita hanya perlu bersahabat dan berdampingan dengan yang lain. Saling menjaga..
Beneran deh saat saya memikirkan hal itu, saya merasa 'ngeri'. hii..
Ide : Teori Unik Payung untuk semua
Sedikit mengingat masa SMA. Saya bertemu banyak sekali manusia yang tak tahu pada akhirnya akan berkawan atau menjadi lawan, yang akan memandu atau akan dipandu, yang dapat menginspirasi atau hanya iklan belaka. Meskipun hanya iklan pasti ada yang dapat menjadi inspirasi pastinya. Tentang yang memandu, seorang guru mengingatkanku akan celotehannya. Namanya Pak Anton. Seorang guru yang humoris, dan penyabar. Beliau mengajar mata pelajaran Fisika kelas I - III SMA, dan karena orang tua meminta saya melanjutkan kelas II di jurusan IPA, maka mau tidak mau saya bertemu kembali dengan Pak Anton (damai ya paakk.. hehe). Iya, kata bapak saya, kalau masuk jurusan IPA akan lebih mudah untuk memilih jurusan saat kuliah. Sekarang saya paham, mungkin maksudnya adalah akan lebih memperbesar peluang untuk bisa memilih jurusan di perkuliahan dan pekerjaan di masa depan.
Saat itu, pelajaran Fisika dimulai pada siang hari setelah jam istirahat kedua (sekitar pk. 11:40 WIB). Seperti pelajar yang lain. Waktu istirahat pastilah digunakan untuk bermain dan makan. iya, makanya saat dimulainya pelajaran setelahnya banyak sekali dari kami yang mulai menguap. Menguap itu salah satu bentuk reflek fisik kita karena terjadi kekurangan oksigen di otak. Otak kita yang kekurangan oksigen bahkan masih bisa membuat organ tubuh kita refleks untuk mendapatkan oksigen.. hmm keren. kenapa oksigen berkurang? Menurut saya, oksigen itu salah satu bahan yang dapat 'menghidupkan' organ tubuh untuk bekerja. Seperti sebuah mikser. Oksigen itu seperti listriknya, sedangkan bahan yang akan di olah dalam hal ini adalah makanan yang kita makan saat istirahat tadi. Ingat, setelah istirahat ada mata pelajaran Fisika, yang bahkan bila diberi rumus-pun belum tentu 1 soal yang diberikan dapat selesai dengan benar. haha.. Selain untuk mencerna makanan tadi itu, tubuh kita juga butuh bahan yang dapat meng'hidup'kan. Oleh karena itu bahan sumber 'hidup' atau energi itu harus tersedia lebih banyak agar organ tubuh kita dapat bekerja dengan baik. Sebenarnya ada cara untuk mencegah mengantuk. Yaitu dengan berkonsentrasi untuk belajar. Tapi.. malas. haha..
Saya mulai menguap untuk melanjutkan cerita tentang Pak Anton. Beh terlalu panjang intronya. Gak lugas nih.
Jadi, siang hari dimana Pak Anton mengajar kami itu adalah hari yang panas. Terik banget, bahkan untuk duduk - duduk unyu di depan kelas saat istirahat-pun rasanya malas. Apalagi untuk mendengarkan guru mengajarkan rumus yang wow itu (dulu saya berpikiran seperti itu). Sekarang? Masih. hehe.. Pak Anton sempat diam memperhatikan kami yang dengan mata setengah mencoba memperhatikannya. Benar, kami memperhatikan, tapi kurang mendengarkan. Kulihat temanku mengibaskan buku agar angin berhembus. Memang panas hari itu. Pak Anton yang melihat kami-pun tiba- tiba menyeletuk, "panas banget!" beliau menyipitkan mata dan mengerutkan dahi. Mengambil buku dan ikut-ikutan mengibaskan buku itu. Pasti saat itu wajah kami seperti wajah seseorang yang sudah mengantuk dan bete karena begadang untuk menonton film. Pengen nonton tapi mata sudah 5 watt ditambah lagi udara yang panas. "Ada yang punya ide gak, supaya gak panas banget?" tanya beliau. "Pasang AC paak" Salah satu dari kami ada yang menjawab celetukan beliau. "Tau gak, kalo AC itu bisa memperparah pemanasan global?, mahal lagi" kami-pun sedikit tergelak. hehe.. "Gimana kalo kita buat payung raksasa, terus ditaruh di atas sekolah" lanjut Pak Anton.
Menurutku itu adalah ide yang bagus. Tapi bisa ditambahkan lagi dengan blower raksasa untuk jaga-jaga bila angin tidak berhembus. Bayangkan coba kalau kamu lagi jalan- jalan di siang hari yang panas dan tidak ada angin sama sekali. iih.. pasti rasanya pengap, membuat lengket kulit dan gak nyaman.
Saya udahin ceritanya sampai disini aja ya. Ide itu benar - benar terpikirkan sampai akhirnya saya membuat gambar payung. haha.. gak ada hubunganya, tapi ide itu memang unik. Yuhuu..
Saat itu, pelajaran Fisika dimulai pada siang hari setelah jam istirahat kedua (sekitar pk. 11:40 WIB). Seperti pelajar yang lain. Waktu istirahat pastilah digunakan untuk bermain dan makan. iya, makanya saat dimulainya pelajaran setelahnya banyak sekali dari kami yang mulai menguap. Menguap itu salah satu bentuk reflek fisik kita karena terjadi kekurangan oksigen di otak. Otak kita yang kekurangan oksigen bahkan masih bisa membuat organ tubuh kita refleks untuk mendapatkan oksigen.. hmm keren. kenapa oksigen berkurang? Menurut saya, oksigen itu salah satu bahan yang dapat 'menghidupkan' organ tubuh untuk bekerja. Seperti sebuah mikser. Oksigen itu seperti listriknya, sedangkan bahan yang akan di olah dalam hal ini adalah makanan yang kita makan saat istirahat tadi. Ingat, setelah istirahat ada mata pelajaran Fisika, yang bahkan bila diberi rumus-pun belum tentu 1 soal yang diberikan dapat selesai dengan benar. haha.. Selain untuk mencerna makanan tadi itu, tubuh kita juga butuh bahan yang dapat meng'hidup'kan. Oleh karena itu bahan sumber 'hidup' atau energi itu harus tersedia lebih banyak agar organ tubuh kita dapat bekerja dengan baik. Sebenarnya ada cara untuk mencegah mengantuk. Yaitu dengan berkonsentrasi untuk belajar. Tapi.. malas. haha..
Saya mulai menguap untuk melanjutkan cerita tentang Pak Anton. Beh terlalu panjang intronya. Gak lugas nih.
Jadi, siang hari dimana Pak Anton mengajar kami itu adalah hari yang panas. Terik banget, bahkan untuk duduk - duduk unyu di depan kelas saat istirahat-pun rasanya malas. Apalagi untuk mendengarkan guru mengajarkan rumus yang wow itu (dulu saya berpikiran seperti itu). Sekarang? Masih. hehe.. Pak Anton sempat diam memperhatikan kami yang dengan mata setengah mencoba memperhatikannya. Benar, kami memperhatikan, tapi kurang mendengarkan. Kulihat temanku mengibaskan buku agar angin berhembus. Memang panas hari itu. Pak Anton yang melihat kami-pun tiba- tiba menyeletuk, "panas banget!" beliau menyipitkan mata dan mengerutkan dahi. Mengambil buku dan ikut-ikutan mengibaskan buku itu. Pasti saat itu wajah kami seperti wajah seseorang yang sudah mengantuk dan bete karena begadang untuk menonton film. Pengen nonton tapi mata sudah 5 watt ditambah lagi udara yang panas. "Ada yang punya ide gak, supaya gak panas banget?" tanya beliau. "Pasang AC paak" Salah satu dari kami ada yang menjawab celetukan beliau. "Tau gak, kalo AC itu bisa memperparah pemanasan global?, mahal lagi" kami-pun sedikit tergelak. hehe.. "Gimana kalo kita buat payung raksasa, terus ditaruh di atas sekolah" lanjut Pak Anton.
Menurutku itu adalah ide yang bagus. Tapi bisa ditambahkan lagi dengan blower raksasa untuk jaga-jaga bila angin tidak berhembus. Bayangkan coba kalau kamu lagi jalan- jalan di siang hari yang panas dan tidak ada angin sama sekali. iih.. pasti rasanya pengap, membuat lengket kulit dan gak nyaman.
Saya udahin ceritanya sampai disini aja ya. Ide itu benar - benar terpikirkan sampai akhirnya saya membuat gambar payung. haha.. gak ada hubunganya, tapi ide itu memang unik. Yuhuu..
Ide : DIY Aksesori Bunga Mawar Kain Perca
Tutorial membuat aksesori ini saya ambil dari catatan di facebook yang saya buat beberapa tahun yang lalu. Silahkan di coba kalau kamu punya kain perca.. Akan lebih mudah untuk membakar tepi jenis kain satin..

Menyiapkan alat dan bahan : kain perca, gunting, korek api, lilin, lem UHU atau lem tembak, manik - manik.

Membentuk pola lingkaran 5 buah pada kain perca dengan ukuran yang berbeda.. (dari besar menjadi semakin kecil).. menggunting 5 buah pola lingkaran.

Membakar tepi dari setiap pola yang telah digunting.. Hati hati..

Tujuan dari membakar tepi hanyalah untuk membuat lengkungan.. jagi jangan terlalu lama dibakar .. akan ada bekas gosong karena proses pembakaran, boleh di cuci terlebih dahulu.. (tapi menurut saya, tepi yang gosong tersebut menjadikan semakin ‘spesial dan unik’).. pola- pola tersebut sebagai kelopak bunga mawar..

Menyusun 5 pola tersebut.. yang berukuran paling besar diletakkan paling bawah kemudian disusun menurut ukuran yang lebih kecil, demikian seterusnya sampai membentuk mawar..

Memberi SEDIKIT lem disetiap susunan agar tidak bergerak saat dijahit.. tempelkan juga manik - manik di ujungnya sebagai putik..

Menjahit manik - manik tersebut agar semakin kuat.. memberi jepit atau aplikasi lain dan menjahitnya kembali pada bunga.. (aplikasi lain : bros, karet rambut, bando, dll..)

Jadilah jepit rambut manis..!

Semanis yang pake.. :P hahaha.. ueek..

Kemarin saya membuat gorden ukuran 1 x 1,5 m dan saya menghiasinya dengan bunga - bunga mawar yang telah saya buat. Oke kaan.. untuk hiasan di dress kamu juga oke.. :D silahkan mencoba :)
Sumber pustaka : internet
Sumber foto : dokumen pribadi
Subscribe to:
Posts (Atom)