cursor

]]>

Friday, December 25, 2015

Inspirasi : Iklan Revolusi Mental

Kadang saya merasa jenuh dan geram kalau sedang menunggu lampu merah berubah menjadi hijau. Merasa kurang sabar, apalagi jika sedang terburu - buru.

Iklan yang saya lihat di salah satu stasiun televisi membuat saya merasa iba, sedikit terharu juga. Membuat saya berpikir akhirnya ada iklan berkualitas seperti itu. Memang banyak sekali iklan di televisi, namun hanya sedikit yang berkualitas. Iklan ini berbicara tentang perubahan, katanya 'revolusi mental'. Revolusi memiliki arti perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang (menurut kamus besar Bahasa Indonesia). Bidang yang ingin diubah dalam hal ini adalah hal mendasar yaitu batin dan watak manusia yang sering kita sebut 'mental'. Menurut saya, batin berkaitan dengan pikiran, dan hati kita. Sedangkan watak adalah sifat kita yang dibentuk dari kebiasaan yang sering kita lakukan, dari pembelajaran terhadap lingkungan sekitar. Apakah mental kita bisa berubah? menurut saya bisa, meskipun lambat. Namun ada harapan dari kata bisa yang dapat diperjuangkan. Saya akan menceritakan iklan tersebut, mungkin terkesan hiperbolis karena saya bumbui dengan kata kata galau semi puitis tapi monggo dicoba dibaca siik.. hehe..

Iklan dimulai dengan berlatar tempat sebuah jalan yang berbatu, hanya dapat dilalui sebuah mobil. Sebuah jalan satu lajur. Terdengar deru suara mesin kendaran, klakson, dan suara manusia. Debu yang beterbangan memperlihatkan polusi yang terjadi bukan hanya suara tapi juga udara. Ada beberapa kendaraan beroda dua, dan beroda empat. Sebuah kendaraan beroda empat berhenti. Membuat kendaraan di belakangnya juga terhenti perjalanannya. Seorang bapak tua si sopir kendaraan roda empat itu terlihat semakin gelisah dan tidak nyaman dengan situasi tersebut. Suara - suara kendaraan, dan manusia seolah semakin menggertak menginginkan bapak tua dan kendaraannya segera bergerak. Namun tidak bisa. Mesin kendaraan beroda empat itu mogok, rusak. Kasihan, keringat terlihat menetes dari kepalanya membasahi leher. Meski ingin sekali berlalu dari jalanan itu, namun tidak bisa. Tubuhnya terlalu renta untuk menggerakkan kendaraan beroda empatnya. Ingin meminta tolong bahkan tidak sempat, suaranya lebih pelan dari deru kendaraan, lebih lembut dari gertakan suara manusia yang lain. Tiba - tiba seorang pemuda mendekati bapak tua itu, kemudian sebentar berbicara pada bapak tua itu dan langsung berlalu menuju bagian belakang kendaran beroda empat si bapak tua. Bapak tua siaga pada kursinya. Pemuda itu mendorong kendaraan mogok si bapak tua. Tindakan si pemuda menimbulkan rasa bela, rasa ingin membantu yang mulai membatu dalam diri pengendara lain yang tadinya hanya menggertak turut kembali timbul. Mereka turun dari kendaraannya, berjalan bersama menuju si pemuda, memberikan pertolongan pada bapak tua. Pada akhirnya kendaraan beroda empat itu dapat bergerak menepi. Membuat kendaraan lain dapat melaju kembali. Bapak tua itu turun dari kendaraannya, tersenyum pada si pemuda dan pengerndara lain.

Akhir yang indah bukan? Sangat menginspirasi. Nilai yang dapat saya petik : kebaikan  itu dapat menular. Jangan takut menjadi berbeda jika itu adalah demi kebenaran. Menurut saya, hal benar dan baik itu bukan hanya yang dikotakkan oleh aturan yang menjaga, tapi juga yang dapat membuat orang lain bahagia. Menjadi berkat bagi sesama. Ayo berubah.. :) Buang pikiran tidak perlu secepatnya namun pasti. Tapi simpan selalu pemikiran untuk berusaha selalu berubah agar dapat menjadi pasti untuk secepatnya. Tentunya perubahan yang baik !

Selain iklan ini, saya juga suka sekali iklan yang ada seorang anak yang berniat melindungi ibunya dari seekor hewan. Cerdas.

No comments: